Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Demi Kemajuan dan perkembangan Koperasi, Koperasi Wanita Nur Hidayah, Desa Marengan Laok, Melaksanakan kegiatan Rapat Anggota Tahunan tepatnya di halaman Sekolah Dasar Negeri 1 Merengan, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur
Hadir dalam kegiatan Rapat Anggota Tahunan Buku 2022 Koperasi wanita Nur Hidayah tersebut, Plt Kabid Perizinan Kelembagaan Pengawasan dan Pemeriksaan Agus Eka Haryadi, Kepala Dinas Bappeda Drs. Yayak Nur Wahyudi, M.Si, Bendahara Koperasi Nur hidayah Uswatun Hasanah, beserta Pengurus, dan 346 anggota koperasi Nur Hidayah Desa Marengan Laok.
Dalam sambutannya, Nur Hasanah Bendahara Koperasi Wanita Nur Hidayah menyampaikan, Koperasi Wanita Nur hidayah berdiri sejak tahun 2009 dengan anggota 40 orang. Modal usaha yang dimiliki Koperasi saat itu hanya 600 ribu rupiah dengan ditambah 50 juta dari hibah Provinsi pada tahun 2010.
Namun, berkat usaha dan kejujuran seluruh temen pengurus, hari ini koperasi Wanita Nur Hidayah memiliki modal usaha mencapai dengan aset 862 juta 621 Ribu 285 Rupiah.
Maka dengan modal usaha yang dimiliki Koperasi saat ini, kami bermasud bagaimana anggota koperasi Wanita Nur Hidayah bebas dari pinjaman rentenir atau pinjaman lainnya yang semakin meninggi, sehingga koperasi ini harus maju menjadi kekuatan agar realisasi pinjaman atau volume pinjaman itu tidak masuk ke desa kami.
” Intinya, Koperasi Wanita ini ingin mensejahterakan anggota agar terbebas dari pinjaman rentenir dan meringankan beban para anggota dari pinjaman lainnya,” Kata Uswatun Hasanah. Minggu, 15/1/2023
Menurut Uswatun Hasanah, Langkah yang dilakukan untuk pengembangan koperasi Wanita Nurul Hidayah yaitu memfasilitasi apa yang menjadi keinginan para anggota dan disambut, direspon bagaimana berkeinginan untuk menyelesaikannya.
Tentunya, Penyelesaian yang selama ini dilakukan bukan hanya dari segi keuangan, Tetapi juga mengarahkan agar semua anggota kami terarah agar modal yang dipinjam koperasi juga terarah.
Tetapi, Mengenai persoalan permodalan karena ini basicnya koperasi maka kami selesaikan masalah permodalan didalam forum koperasi kami. Karena, selama ini anggota ingin pinjaman yang lebih tinggi tetapi karena koperasi ini berazazkan secara kekeluargaan tanpa jaminan hanya modal kepercayaan maka kami memaksimalkan keinginan anggota.
Jadi, kreteria anggota koperasi yang pantas menerima pinjaman yang lebih tinggi dilihat dari pembayaran pinjaman sebelumnya dan usahanya yang lebih besar. Terkait rata – rata pijaman bagi anggota yang baru masuk akan diberikan pinjaman bertahap dari 500 ratus ribu sampai 1juta rupiah.
Kemudian, bagi anggota koperasi yang lama diberikan pinjaman mulai dari 1 juta hingga 2 juta rupiah, dan bagi yang melaporkan punyak usaha seperti buka warung akan diberikan pinjaman 20 juta rupiah dengan melalui survei.
” Alhamdulillah, Realisasi yang kami lakukan direspon dengan baik dan dapat dirasakan oleh semua anggota Koperasi Wanita Nur Hidayah,” Tuturnya
Intinya, koperasi Wanita Nur Hidayah tetap memfasilitasi simpan pinjam para anggota yang sudah memiliki UKM UKM seperti, usaha Kerupuk, Jagung, Pengolahan petis dan lainnya.
” Maka dari itu, kami mengajak mereka bergabung kedalam forum koperasi agar menjadi ibu ibu yang ekonomis,”terangnya.
Lebih lanjut Ia memaparkan, Kendala kami saat ini belum siap mengkoordinir anggota yang punyak usaha karena keterbatasan waktu. Sehingga, kedepannya kami butuh pengurus untuk membantu agar waktunya lebih maksimal.
” Kami hanya menginginkan hal ini untuk mendorong meningkatkan usaha mereka”terangnya.
Disinggung selain bantuan hibah dari propinsi apakah ada bantuan dari pemerintah daearah kabupaten Sumenep, Ia menjawab, tidak ada. Tetapi cuma hadiah prestasi pada tahun 2012 dari Bapak Fauzi dengan dana 10 juta.
” Kami kerja ikhlas, maka kami hanya menginginkan hal ini menjadi amal Jariyah bagi kami nantinya,” Imbuhnya.
Sementara, Plt Kabid Kadid Perizinan Kelembagaan Pengawasan dan Pemeriksaan Kabupaten Sumenep Agus Eka Haryadi menyatakan, Rapat Anggota Tahunan koperasi wanita ini merupakan kewajiban koperasi yang harus dilaksanakan dengan jangka waktu yang sudah sesuai aturan. Karena, Performanya di sana manakala ada RAT di situ ada laporan kegiatan keuangan tentu di situ ada untung dan juga tentang SHU. apabila RAT dilasanakan secara rutin nantinya boleh koperasi itu dikatakan sehat.
Maka harapan kami, kegiatan koperasi Wanita Nur hidayah tidak berhenti disatu kegiatan saja, tetapi harus bergerak disektor perdagangan seperti pertokoan dan lain lain.
Sebab, kegiatan-kegiatan lain di koperasi itu yang nantinya akan mampu membuat Koperasi itu lebih berkembang atau bermamfaat. kegitan kegiatan lain itu seperti kegiatan di sektor perdagaan yang juga bisa memamfaatkan potensi-potensi desa untuk bisa dikemas dan menjadi komoditi perdagangan.
Namun, terkait dengan pengembangan modal usaha ada alternatif alternatif lain yang bisa berkoordinasi langsung dengan Bank BPRS karena, menurut Informasi yang disampaikan ada kegiatan dalam rangka penambahan modal yang tingkat suku bunganya berbeda dengan suku bunga kompensional Bank yang lain.
” Mengenai suntikan dana dari Dinas koperasi kami masih belum bisa memberikan keterangan karena masih PLT dan belum mendapatkan data data dari temen temen,” Ucapnya.
Tetapi, Mengenai hal itu tentu saja ada bantuan berupa permodalan yaitu hibah keuangan. Tetapi akan dipastikan ada atau tidaknya kami harus mengecek laporan kebawah.
” Kedepan, karena korelasi koperasi ini diperoleh dari anggota maka kami berharap koperasi tetap maju dan berkembang di tengah isu isu yang berkembang yang sekarang menimpa ekonomi indonesia,” pungkasnya.
( Noung daeng )
