Penulis : Noung daeng
SUMENEP, Jatimrelasipublik.com β
Banyak pihak menilai bahwa permintaan maaf kades jukong jukong atas dugaan penistaan nabi dan wali, dinilai sama dengan kasus ahok menistakan surat al maidah ayat 51.
Pasalnya, dalam video peintaan maaf yang berdurasi 2 menit 51 detik tersebut wajah kades jukong terkesan dipaksakan.
Mungkin, karena mendapat kecamatan dari para Netizen di beberapa group watsh4pp, sehinga dirinya terpaksan meminta maaf.
Mestinya, dengan keterbatasan ilmu yang dimilikinya berfikir jangan sampai nabi dan wali Allah Swt, dituduh Korupsi.
” Enak juga ya, setelah menuduh nabi dan wali korupsi lalu minta maaf, sedangkan Ahok dan Roy Suryo Sudah Minta maaf tetapi mereka tidak bisa lepas dari tahanan, karena pasal penistaan agama,”Ucap Firza Netizen
” Kalau alasannya ahok dan Roy adalah Politik, Kades, DPRD, DPRD Provinsi DPR RI, Gubernur dan Presiden juga Politik,” Imbuhnya.
Menurutnya, Gampang sekali permohonan maaf ya???π€¦ββοΈ padahal ahok dan Roy Suryo juga sudah minta maaf tapi tetap diproses hukum
Salam kepada para Anshor, Banser serta semua NU dan Muhammadiyah yang melakukan pertemuan dengan Kades Jukong Jukong tolong sampaikan pesan ini kepada mereka ππ
Dalam hidup, kita harus selalu berusaha adil, baik kepada diri sendiri, orang lain, mahkluk lain, bahkan adil kepada Allah Swt. Allah Swt telah memerintahkan kepada manusia agar senantiasa berlaku adil, sebagaimana yang termaktub dalam beberapa firman-Nya berikut.
1. Surah An-Nahl ayat 90 :
Innallaaha ya’muru bil-‘adli wal-ihsaani wa iitaa`i dzil-qurbaa wa yan-haa ‘anil-fahsyaa`i wal-mungkari wal-bagyi ya’idzukum la’allakum tadzakkaruun
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl: 90)
2. Surah An-Nisa ayat 58 :
Innallaaha ya`murukum an tu`addul-amaanaati ilaa ahlihaa wa idzaa hakamtum bainan-naasi an tahkumuu bil-‘adl, innallaaha ni’immaa ya’idzukum bih, innallaaha kaana samii’am bashiiraa
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisa: 58)
3. Surah An-Nisa ayat 135 :
Yaa ayyuhalladziina aamanuu kuunuu qawwaamiina bil-qisti syuhadaa`a lillaahi walau ‘alaa anfusikum awil-waalidaini wal-aqrabiin, iy yakun ganiyyan au faqiiran fallaahu aulaa bihimaa, fa laa tattabi’ul-hawaa an ta’diluu, wa in talwuu au tu’riduu fa innallaaha kaana bimaa ta’maluuna khabiiraa
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu, bapak, dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nisa: 135)
4. Surah Al-Maidah ayat 8 :
Yaa ayyuhalladziina aamanuu kuunuu qawwaamiina lillaahi syuhadaa`a bil-qisti wa laa yajrimannakum syana`aanu qaumin ‘alaa allaa ta’diluu, i’diluu, huwa aqrabu lit-taqwaa wattaqullaah, innallaaha khabiirum bimaa ta’maluun
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah: 8)
5. Surah Al-Hujurat ayat 9 :
Wa in taa`ifataani minal-mu`miniinaqtataluu fa aslihuu bainahumaa, fa im bagat ihdaahumaa ‘alal-ukhraa fa qaatilullatii tabghii hattaa tafii`a ilaa amrillaah, fa in faa`at fa ashlihuu bainahumaa bil-‘adli wa aqsithuu, innallaaha yuhibbul-muqsithiin
Artinya: Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-Hujurat: 9)
Jadi, Ahok hanya menafsirkan atau mentafsirkan surat Al Maidah, sedangkan Roy Suryo mengeshare foto Stupa/ patung Budha yang berwajah Jokowi tetap ditahan,
” Kades Jukong jukong sangat jelas menuduh semua manusia, Nabi dan wali korupsi karena Khilaf. apakah itu tidak memenuhi unsur di undang undang ITE dan Penistaan agama..? itu acara Wisuda Anak anak. anak kecil yang belum dewasa adalah peniru, pengingat apa yang kita ucapkan baik dan buruk isi pidato, apalagi menuduh dan memberitahu bahwa semua Nabi dan wali serta manusia korupsi karena kekhilafan,”…π€¦ββοΈtandasnya.