Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKabupaten Sumenep

Ternyata…!! Rokat batas kecamatan gapura dan Batang-Batang Merupakan Tradisi Turun Temurun

895
×

Ternyata…!! Rokat batas kecamatan gapura dan Batang-Batang Merupakan Tradisi Turun Temurun

Sebarkan artikel ini

Ternyata…!! Rokat batas kecamatan gapura dan Batang-Batang Merupakan Tradisi Turun Temurun

SUMENEP, Relasipublik.Com–Rokat batas antar Desa dan kecamatan, bahkan rokat laut masih saja menjadi tradisi masyarakat madura, khususnya dikabupaten Sumenep. tradisi itu dilakukan secara turun temurun hingga tidak bisa lenyap begitu saja. seperti halnya tradisi rokat tersebut masi dilakukan oleh masyarakat antar kecamatan gapura dengan batang-batang, Kabupaten sumenep, Madura, Jawa timur. Jumat,5/02/2021

K. masduna salah satu tokoh masyarkat setempat mengungkapkan, tradisi rokat batas antar kecamatan secara turun temurun yang di lakukan oleh warga dusun dik kodik, kecamatan gapura itu dilakukan melalui ritual, karena rokat dipercaya agar masyarakat setempat bisa terhindar dari bencana,” Ucapnya.

Menurutnya, dalam tradisi rokat batas kecamatan gapura ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun temurun dari tahun 70 an. bacaan rokat semasa itu seperti do’a rojung. Namun, tradisi rokat itu berawal dari tradisi Hindu, semasa saya masih kecil,” tuturnya.

“Saat ini tradisi rokat sedikit berubah, mungkin banyak yang lupa bacaan dari rokat yang lama. jadi, di isi dengan bacaan istighotsah,surat Yasin,Al-ihlas dan sholawat yang mudif menjadi (macopat),” bebernya.

Kemudian, mengenai pendanaan acara rokat ini hasil dari swadaya masyarakat,secara berpatungan dan semampunya. biasanya, kegiatan acara rokat di laksanakan 1 tahun 1 (satu) se kali dengan menyembelih Ayam yang di buang isi dalamnya dan diisi dengan jerami. kemudian, di gantung di perbatasan kecamatan gapura dengan Kecamatan batang-batang,” tuturnya.

“Ketika rokat tidak di laksanakan warga turun temurun dilanda bencana seperti kecelakaan atau terjadi hal-hal mistis lainnya,” Jelasnya.

Selain itu, warga mengharapkan Keselamatan dari yang maha kuasa, tentang keselamatan dirinya, baik dalam hal pertanian, atas terselenggaranya acara rokat yang menjadi tradisi masyarakat setempat,” tambahmya.

” tradisi rokat ini harus di lestarikan, karena merupakan budaya yang mengandung nilai nilai agama yang disertai dengan bacaan istighotsah,” pungkasnya.

(Daeng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *