Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKabupaten SumenepPariwisataPemerintahanTerbaru

Aneh, Kades Dungkek Larang Wartawan Beritakan Wisata Bukit Kalompek Yang Diduga Mangkrak

274
×

Aneh, Kades Dungkek Larang Wartawan Beritakan Wisata Bukit Kalompek Yang Diduga Mangkrak

Sebarkan artikel ini

Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Sungguh aneh pernyataan Kepala Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep yaitu Ach. Jumahri yang melarang wartawan memberitakan Wisata Bukit Kalompek yang diduga mangkrak.

Sementara, Kepala Desa Dungkek Jumahi dikonfirmasi mengenai Wisata Bukit Kalompek yang dikelola BumDes Dungkek dan diduga mangkrak tersebut terlihat aneh.

Pasalnya, Dirinya meminta agar awak media ini tidak mempublis berita terkait dugaan mangkraknya wisata bukit kalompek yang dikelola oleh Bumdes tersebut

” Minta tolong ya mas, untuk tidak diberitakan, biar tidak viral, jadi tolong pengertiannya, ” Ucapnya Ach. Jumahri Kades Dungkek saat ditemui di Balai desa

Jadi, permintaan kades dungkek tersebut membuat awak media ini bertanya tanya, dan semakin antusias untuk mengorek persoalan dugaan mangkraknya wisata tersebut.

Pemberitaan sebelumnya, Wisata Bukit Kalompek Mangkrak, Bumdes Anugerah Desa Dungkek Terindikasi Banyak Penyimpangan.

Awalnya, banyak laporan masyarakat kepada wartawan media ini terkait Bukit Wisata Kalompek yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Anugerah Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur diduga banyak penyimpangan

Pantauan Media ini, Bukit Wisata Kalompek ditengarai mangkrak alias jalan di tempat dan diduga dalam pengelolaanya banyak penyimpangan. Siapakah yang bertanggung jawab?

Sementara, salah satu warga Desa Dungkek Sumenep berinisial N menjelaskan, bahwa Bukit Wisata Kalompek itu diduga memakai anggaran DD (Dana Desa) yang dikelola oleh BumDes Dungkek.

” Dulu wisata itu awalnya bagus, tapi setelah berjalannya waktu wisata tersebut tiba tiba mangkrak. Padahal beberapa pembangunannya diduga memakai anggaran dari pemerintah Desa. Jadi, dilihat dari kondisi saat ini bukit wisata kalompek itu terkesan tak bermamfaat terhadap masyarakat, yang seharusnya tujuan di bangunnya wisata dapat membantu pendapat desa juga membantu perekonomian masyarakata setempat. Seperti, dalam pengelolaan parkir, UMKM dan lain lain

” Kami bingung pak, sudah lama Bumdes di desa kami mangkrak alias vakum, bahkan kami juga heran yang mengelola BumDes adalah menantunya Kepala Desa sendiri. padahal ini cukup berdampak terhadap perekonomian masyarakat desa kami, karena tidak adanya pemerataan pembangunan di Desa kami, ” Keluhnya

Sementara, Ach. Jumahri selaku Kepala Desa Dungkek mengakui bahwa semuanya memaag tidak baik baik saja dan masyarakat tidak tahu apa yang sebenarnya dilapangan.

” Iya tidak semuanya baik – baik saja, masyarakat menyampaikan apa saja boleh, cuma kadang masyarakat tidak tau yang sebenarnya seperti ini, jadi kadang dibesarkan – besarkan. Terus terang BumDes sampai mandek bukan karena Wisata, ” Katanya

Tetapi, kepala desa dungkek terkesan tidak menginginkan wartawan tidak terlalu jauh untuk menilisik apa yang menjadi kendala dalam pengelolaan Bukit wisata kalopmpek yang dikelola oleh Bumdes anugerah

” Ayolah kalau mau silaturahmi saja, jangan sampai terlalu jauh ke hal itu,” Ucap Ach. Jumahri Kades Dungkek kepada awak media

Jadi, ucapan Ach. Jumahri (Kepala Desa Dungkek) kepada awak media itu tidak mencerminkan sikap sebagai seorang Pemimpin yang mana terkesan menyalahkan masyarakatnya yang hendak mengkritik tata cara pengelolaan Bumdes mengenai bukit wisata kalompek yang saat ini mangkrak dan tak bermamfaat

Namun, saat awak media bertanya apakah Ketua BumDes Dungkek adalah menantunya sendiri, dirinya mengiyakan ” Iya awalnya betul menantu saya setelah menjelang beberapa tahun sudah beda lagi, ” Jelasnya dengan jawabn ber belit belit

Anehnya, Kepala desa dungkek enggan menjelaskan bahwa BumDesnya tak beroperasi. tetapi ia membenarkan
yang mengelola itu adalah BumDes dan sebagian pembangunan memakai DD (Dana Desa).

” Iya betul mas, awalnya dikelola BumDes, sebagian pembangunan ada yang memakai dana pribadi maupun DD (Dana Desa),” terang Kades Dungkek

Padahal, Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015, BumDes adalah salah satu sektor yang prioritas dibiayai oleh Dana Desa.

Maka dari itu, pengelola Bumdes Anugerah patut dipertanyakan terkait berita acara maupun pertanggung jawaban laporan tahunan secara administrasi, supaya dalam hal ini masyarakat setempat tau apa saja pembangunan bukit wisata kalompek yang menggunakan dari DD (Dana Desa)

Sebab, akibat mangkrakmya wisata tersebut menimbulkan banyak dipertanyaan banyak pihak, Khususnya masyarakat setempat. ada apa dengan BumDes Dungkek Kabupaten Sumenep

Pewarta : Dafa

Editor    : Niung daeng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *