Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKabupaten SumenepPemerintahanSosial & BudayaTeknologi

Anggaran P3 – TGAI di Kabupaten Sumenep Diduga Terindikasi Jadi Bancakan Korupsi

247
×

Anggaran P3 – TGAI di Kabupaten Sumenep Diduga Terindikasi Jadi Bancakan Korupsi

Sebarkan artikel ini

Foto :  ilustrasi

Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menggunakan dana APBN, dengan tujuan meningkatkan jaringan irigasi berbasis peran serta masyarakat diduga terindikasi menjadi bancakan korupsi.

Berdasarkan informasi yang didapat media ini bahwa, P3-TGAI se-kabupaten Sumenep tahun 2024 diduga jadi bancakan korupsi karena, ada pemangkasan hingga capai 35 persen oleh oknum tak bertanggungjawab, sehingga memberikan dampak pada mutu pekerjaan yang tidak akan sesuai spesifikasi.

” Setelah uangnya saya cairkan dari Bank, langsung dipangkas 35 persen dan diberikan secara tunai kepada TA yang dikoordinasikan oleh inisial K ( tenaga ahli pendamping ),”pengakuan sumber yang dapat dipercaya tersebut Media ini.

Menurutnya, Pembangunan proyek P3- TGAI tahun 2024 di setiap kecamatan itu anggarannya 195 juta dengan volume yang harus dikerjakan sesuai spek.

Jadi, terkait persoalan itu dirinya terkesan kecewa atas pemangkasan anggaran yang begitu besar oleh TA yang tentunya memberatkan pada penerima manfaat.

“Pekerjaan ini tidak akan bisa maksimal, Kalau gak untung ya rugi mas, jadi saya hanya menerima ampasnya,” Ungkap sumber itu dengan nada kecewa saat dikonfirmasi awak media ini, Jum’at, ( 25/10/2024 )

Ironisnya, setelah awak media ini melakukan investigasi lebih jauh mengenai anggaran yang bersumber dari APBN yang didistribusikan melalui P3- TGAI tahun 2024 tersebut, dana anggaran  diduga menjadi lahan bagi bagi kue para oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Yang jelas, Anggaran itu tidak hanya disunat oleh oknum yang ngaku orangnya DPR -RI tersebut, tetapi pendamping kecamatanpun juga turut serta minta bagian 10 persen pertitik,” jelasnya.

Sementara, K, terkesan keberatan awak media ini konfirmasi pada dirinya. “Kok bisa kepada saya konfirmasinya, coba kepada KMB atau pendampingnya pak,”katanya

“Setahu saya Pendamping tenaga ahli P3 – TGAI berinisial M,” terangnya

Namun, sangat disayangkan ketika dirinya ditanya sejauh mana dirinya kenal M, dirinya menyatakan tidak tahu

“Saya tidak tahu mas, saya sekedar tahu namanya saja,” pungkasnya. ( Noung daeng )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *