Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaDaerahKabupaten Sumenep

Ketua KWK Apresiasi dan Kritisi Langkah Polisi Memberantas Narkoba di Kepulauan kangean

160
×

Ketua KWK Apresiasi dan Kritisi Langkah Polisi Memberantas Narkoba di Kepulauan kangean

Sebarkan artikel ini

RELASIPUBLIK.COM, SUMENEP – Ketua Komunitas Warga Kepulauan (KWK) Sumenep, Jawa Timur mengapresiasi langkah yang dilakukan aparat kepolisian dalam pemberantasan narkoba di wilayah kepulauan. Langkah yang diapresiasi oleh Ketua KWK adalah dengan semakin aktifnya aparat kepolisian dalam memberantas narkoba, terutama dengan semakin gencar menangkap pada pengedar yang beroperasi di wilayah kepulauan.

 

Hal tersebut disampaikan Ketua KWK, H. Safiuddin, saat bertemu dengan wartawan, Sabtu siang. “Kami mengapresiasi langkah-langkah pemberantasan yang selama ini telah dilakukan aparat kepolisian, kami berharap hal tersebut akan terus semakin digencarkan, mengingat wilayah kepulauan merupakan daerah yang rawan penyebaran narkoba,” ujar Piu, panggilan akrabnya.

 

Meski begitu Ketua KWK tetap kritis dan memberi masukan kepada aparat kepolisian, terutama Kapolres Sumenep, dan para Kapolsek yang berada di wilayah kepulauan, untuk terus waspada terhadap segala potensi yang bisa menyebabkan terjadinya penyebaran narkoba.

 

“Aparat kepolisian tidak bisa bekerja sendirian, selain lebih aktif lagi, perlu merespon dengan cepat setiap pengaduan dan laporan dari masyarakat, terkait dengan adanya kemungkinan tindak pidana penyebaran narkoba di wilayah mereka yang tentu saja meresahkan,” paparnya.

 

Ketua KWK juga mengapresiasi telah banyaknya bandar dan pengedar narkoba di kepulauan yang telah disanksi pidana. Hal tersebut bisa membuat ruang gerak pelaku menjadi terbatas, dan bisa berdampak jera. Namun Piu tidak menampik adanya kekhawatiran sejumlah kalangan mengenai dampak negatif dari hal tersebut. Bahwa ada kemungkinan pelaku yang sudah ditangkap dan dipenjara malah lebih mahir menjadi bandar pada saat keluar. “Namun aparat kepolisian tidak punya pilihan lain, mengenai proses pemberian sanksi terhadap pelaku dan bandar,” tegas Piu, selasa (20/10).

 

Aparat kepolisian perlu melakukan terobosan di dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah kepulauan. Salah satunya dengan menggandeng tokoh agama dan kalangan pesantren juga lembaga pendidikan, supaya lebih proaktif di dalam kampanye perang melawan narkoba, dan aktif memberi laporan kepada aparat kepolisian terhadap adanya peredaran narkoba di lingkungan masing-masing.

 

“Upaya menggandeng pesantren dan lembaga pendidikan perlu terus digiatkan, sehingga polisi tidak seperti sendirian melawan peredaran narkoba, dan terlihat semakin serius dengan adanya dukungan publik,” harapnya.

 

Pewarta: Aiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *