Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten SampangKriminal

Pembunuhan Bocah disampang, Kanit V PPA Polres Sampang Sampai Pesan

179
×

Pembunuhan Bocah disampang, Kanit V PPA Polres Sampang Sampai Pesan

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, Jatimrelasipublik.com – Terkait pembunuhan bocah berusia 7 tahun tepatnya di Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada sabtu tanggal 09 Juli 2022 Kepala Unit V Perlindungan Perempuan dan anak ( PPA ) Polres Sampang sampaikan pesan moral.

Sebelumnya, telah viral dalam pemberitaan berbagai Media Online bahwa NH bocah berusia 7 tahun disampang, Pulau Mandangin, menjadi korban pembunuhan. pelaku pembunuhan tersebut berinisial AM (14) tahun, dengan tega melakukan pembunuhan terhadap NH dan jasadnya dibuang ketempat saluran air dengan kondisi ditutupi batu.

Maka, terkait hal itu, Kepala Unit V Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sampang Aiptu Riza Purnomo Hadi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan lebih mendalam dari segala aspek. diketahui penyebab utama tragedi tersebut karena kurangnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua.

” Pelaku, hidup bersama ayah kandung dan ibu tiri yang dia panggil bibi. diduga dari pergaulan sehingga berpikir hidup itu harus mampu menghidupi dirinya sendiri. Jadi, seolah-olah dirinya mengabaikan peran orang tua,”Ucap Riza purnomo Hadi saat di wawancara awak media diruang kerjanya. Kamis,14/7/2022.

Menurutnya, pelaku pernah melakukan pencurian, tetapi telah diselesaikan secara kekeluargaan. diduga pemicu pelaku bertindak nekat, karena sering menonton video pencurian di media sosial Faceebok. tentunya, konten konten seperti itu tidak mendidik sehingga pelaku bertindak mencoba meniru melakukannya.

” Pelaku teropsesi sehingga nekat melakukan pembunuhan,”Terangnya.

Lebih kanjut dia memaparkan, rekonstruksi pembunuhan tersebut digelar dihalaman Polres Sampang, dan disaksikan langsung oleh keluarga dari korban. hal itu, untuk menghindari persepsi dari keluarga korban agar tidak beranggapan pelaku lebih dari satu (1).

Dalam rekontruksi tersebut, keluarga korban NH menyaksikan sendiri cara pelaku menghabisi korban, barulah keluarga korban terkejut dan tidak menyangka.

” Cara pelaku mengikat korban NH seolah-olah sudah mahir, sehingga keluarga korban yang menyaksikan rekontrusk itu tercengang tidak menyangka,”Imbuhnya.

Aiptu Fiza purnomo menambahkan, himbauan dan saran serta pesan moral kepada seluruh keluarga khususnya orang tua, agar lebih mencurahkan kasih dan sayang kepada anak sehingga perkembangan mental dan psikologi anak berkembang dengan baik.

Jadi, Jika anak memiliki hobby main game ataupun menonton video, agar diawasi serta dibatasi, agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.

” Hinbauan kepada seluruh orang tua, Mencegah lebih baik dari pada nantinya terlambat,”imbuhnya.

Reporter : Ra

Editor       : Noung daeng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *