Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKabupaten LamonganNasionalTerbaru

Opening Ceremony Musabaqoh Qira’atil Kutub Nasional 2023 di Lamongan Berlangsung Meriah

134
×

Opening Ceremony Musabaqoh Qira’atil Kutub Nasional 2023 di Lamongan Berlangsung Meriah

Sebarkan artikel ini

Penulis : Wildan B. Tomy

LAMONGAN, Jatimrelasipublik.com –  Musabaqoh Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) 2023 di Kabupaten Lamongan resmi dibuka oleh Dirjen @pendiskemenag M. Ali Ramdani, Selasa (11/7/2023) malam.

Opening ceremony MQKN 2023 di @ppsunandrajat Paciran tersebut, dimulai dengan penampilan Tari Kolosal Catur Piwulang oleh 99 santri Sunan Drajat, tari kolosal ini mengisahkan syiar Kanjeng Sunan Drajat di wilayah Pantura.

Tak hanya itu, pembukaan yang dihadiri secara langsung oleh Bupati Lamongan dan jajaran Pemkab Lamongan ini, juga ditampilkan defile kafilah secara daring dari 34 provinsi lengkap menggunakan baju adat masing-masing provinsi seluruh Indonesia.

Pada sambutannya, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI M. Ali Ramdani mengungkapkan, MQKN telah memberikan dampak besar bagi peradaban pesantren dalam membangun kecintaan terhadap Al-Qur’an dan pemahaman terhadap kitab-kitab kuning sebagai rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren.

Opening Ceremony Musabaqoh Qira'atil Kutub Nasional 2023 di Lamongan Berlangsung Meriah

Lebih lanjut, Ali Ramdani mengatakan, bahwa pelaksanaan MQKN kedepannya diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial saja, namun menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran beragama yang lebih humanis.

“Rekontekstualisasi keagamaan menjadi bagian penting, kita melihat banyak sekali masyarakat memahami agama secara leksikal dan itu menjadi komunitas dan itu kerab kali menjadi kesalahpahaman. Dari pesantren kita belajar bahwa santri-santri memeiliki potret wajah ramah tidak marah, dia yang mengajak bukan mengejek, dia mencinta tanpa mencerca, dia merangkul tanpa memukul. Pesantren menjadi kawah latih untuk menempa diri generasi kita,” ucapnya.

Dirjen Ali juga berharap, selain sebagai ajang perlombaan untuk menjadi juara, momen ini juga baik untuk dijadikan pembelajaran dan membuka cakrawala baru bagi para santri.

“Ingatlah bahwa setiap kontestasi dibidang keilmuan menghasilkan pemenang dan orang yang perlu belajar kembali. Jadi tidak ada yang kalah. Tapi yang belum beruntung menang dia harus belajar kembali mendalami ilmu lebih giat lagi, sportif itu harus, menang itu bonus. Kami santri bangga menjadi Indonesia. ” Imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *