Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKabupaten SumenepPemerintahanTerbaru

Dokter N Beberkan Modus Pemotongan Dana Kapitasi Puskesmas Sumenep

1399
×

Dokter N Beberkan Modus Pemotongan Dana Kapitasi Puskesmas Sumenep

Sebarkan artikel ini

Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Inisial ” N ” merupakan seorang dokter yang pemberani mengungkap modus pemotongan dana kapitasi yang telah terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Jjm’at 17 /1 2025

Menurutnya, Modus terkait pemotongan itu di lakukan ditransfer dulu ke rekening masing masing penerima, lalu di tranfer kembali ke rekening puskesmas.

Nah, Dari transfer itu, kalau untuk dana kapitasi sendiri, itukan kalau rekeningnya sudah dibagikan di kita, jadi bisa dilihat di M-Baking atau bisa dilihat di Rekening masing-masing

“Jadikan itu di transfer, misalnya saya dapat 5 juta nanti di potong 20 persen, jadi nanti dari 5 juta itu di tranfer dan diberitahu sama bendahara bahwa dokter mengembalikan 20 persen. Misalnya, 20 persen itu 2 juta. Jadi saya transfer ke bendahara Puskesmas,” Jelasnya

Namun, ditanya apakah pengembalian uang yang dipotong itu bentuk berbagi ? Ia ( N ) kembali menegaskan bahwa itu bukan berbagi, karena sebelum ada pemotongan sempat tawar menawar agar tidak dipotong 20 persen. Tetapi semua itu tidak digubris dan pimpinannya yang memutuskan supaya tetap dipotong kapitasinya 20 persen.

” Sempat terjadi tawar-menawar karena pemotongan itu terlalu besar, Jadi saya mengusulkan bagaimana kalau 10 persen saja. Akan tetapi, kapus dan bendaharanya tidak setuju, tidak bisa dok karena nanti kita butuh dana ini dana itu untuk khas, penjelasan nya begitu. Terus saya naikkan, bagaimana kalau 12 persen, tetap tidak diterima. Terus naik ke 15 persen tetap tidak diterima dan diputuskan 20 persen, tapi itu keputusannya pimpinan,” Tegasnya

Sebetulnya, Kata Ia ( N ), temen-temen merasa keberatan karena jumlah pemotongan itu terlalu besar, Tetapi kita terpaksa menuruti keputusan pimpinan agar mentransfer 20 persen ke bendahara.

Selain itu, Kalau untuk yang Non Kapitasi, karena ke rekening kita itu setiap bulan ada Kapitasi ada Non-Kapitasi yang masuk nanti berupa JASPEL, Itu modusnya, Seperti di titip ke masing-masing rekening.

” Misalnya saya dokternya, saya dapat kapitasi itu 5 juta, nanti ada keterangan transfer untuk Non-Kapitasi misalnya 3 juta, jadi total 8 juta untuk bulan itu, yang harus dikembalikan semuanya itu ya yang Non-Kapitasi ditambah dengan 20 persen itu. Akan tetapi tidak semuanya dapat yang Non-Kapitasi itu,” Ungkapnya

Maka dari itu, Ia sangat menyayangkan terkait pemberitaan di media, Kepala dinas itu berstatmen bahwa tidak benar adanya pemotongan dana kapitasi, bahkan dianggap fitnah. Lucunya lagi, Ia menegaskan seakan kita berbagi padahal itu tidak benar.

Kata Ia ( N ), apa yang dirinya ungkap itu benar adanya dan tidak menyerang pribadi kepala dinas. Tapi, karena saat ini selaku kepala dinas kesehatan kabupaten sumenep tentunya berkewajiban bertanggungjawab atas persoalan tersebut.

” Pemotongan itu ada, bantahan kepala dinas kesehatan itu merupakan pembohongan publik. Itu bohong, jadi disini saya menilai memang ada dugaan korupsi secara terstruktur, sistematis, dan masif,” Tegasnya

” Jadi apa yang disampaikan oleh kepala dinas itu bohong, saya akan buktikan nantinya di aparat penegak hukum ( Kejati ),”Ujarnya.

( Noung daeng )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *