Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Warga Desa Dapenda, kebingungan karena Hak nya untuk mendapatkan PKH (progam keluarga harapan) di blokir sehingga dirinya gigit jari setelah mendatangi Kantor Pos Kecamatan Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Hal itu berawal dari pengakuan warga penerima PKH (program keluarga harapan) insial H (34) dan insial E (42) yang mendapatkan informasi malam Rabu (28/05/2024) dari Ketua PKH Desa sebut saja nama panggilan Muni’ah, mengatakan, untuk mengambil bantuan PKH di kantor Pos Kecamatan Batang – Batang.
Namun, anehnya, setelah penerima PKH mendatangi kantor Pos pada hari Rabu (29/05/2024) mendapati bantuan PKH telah di blokir dengan alasan penerima bantuan PKH itu berada diluar kota.
” Jadi saya kaget Mas, bantuan hak saya (PKH) di blokir, pihak pos itu sudah mengirimkan surat ke Kades yang telah ditanda tangani dengan membuat keterangan bohong, ” Ungkap insial H kepada awak media.
Hal senada juga disampaikan oleh insial E (42), yang merasa heran atas bantuan PKH dirinya juga telah di blokir. Maka dari itu, dirinya langsung mendatangi rumah oknum Kepala Desa untuk mempertanyakan hal tersebut.
” Saya datang langsung Mas ke rumah Kadesnya, saya tanya terkait bantuan PKH yang diblokir saat dirimya datang ke kantor Pos, tetapi Kepala Desa berdalih tidak tau soal bantuan itu, ” Ungkap insial E dengan nada kesal
Sementara, Pihak Kantor Pos Kecamatan Batang – Batang inisial B mengaku sudah komunikasi dengan pendamping dan masa waktunya sudah habis dan ditandangani kepala desanya
” Saya Mas udah komunikasi dengan pendamping, karena waktunya sudah habis jadi di blokir sama Pusat, Jadi saya minta data penerima PKH yang belum diambil dan lalu minta tanda tangan ke Kepala Desanya, ” Dalih insial B.
” Bahkan, Kepala Desa menyampaikan bahwa penerima PKH tersebut tidak ada disini tetapi berada di luar kota, ” Imbuhnya.
Maka dslam hal itu, oknum Kades Dapenda diduga memberikan keterangan Hoax atas warga penerima PKH dengan menyatakan bahwa mereka berada diluar kota.
Sehingga, keterangan oknum Kades Dapenda membuat geram warganya yaitu insial H dan insial E yang dituduh berada diluar kota, padahal mereka berdua ada di rumahnya.
Selanjutnya, awak media ini akan konfirmasi kepada oknum Kades Dapenda atas keluhan warganya terkait bantuan PKH yang telah di blokir dan keterangan yang disampaikan karyawan Pos bahwa penerima PKH tersebut berada di luar kota atas keteramgan kades setempat. namun, awak medi ini belum mempunyai akses
Pewarta : Dafa