Sumenep, Jatimrelasipublik.com – RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menjadi penggagas pertama di Madura dan kedua di Jawa Timur, sebagai rumah sakit yang melakukan operasi bedah MIS (Minimal Invansif). Selasa, 8/10/2024
Operasi Bedah Minimal Invasif (MIS) tersebut dilakukan dengan teknik Radio Frequency Ablation (RFA) pada tumor tiroit atau gondok yang terbukti jinak atau tidak ganas.
Rumah sakit Palat Merah ini melakukan terobosan baru mulai Agustus 2024 lalu di Poliklinik Onkologi dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Terkait hal itu, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, melalui Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk, menjelaskan, pihaknya melakukan operasi bedah MIS ini sejak Agustus 2024 lalu.
” Dua rumah sakit yang melakukan operasi MIS ini di Jawa Timur, yakni RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep yang menyusul melakukan serta menjadi yang pertama di Madura, karena saya sendiri yang melakukan Operasi tersebut” jelas dr. Husnul Ghaib
Menurutnya, Dalam teknik ini minim sayatan sama sekali karena tidak ada pisau, yaitu hanya memasukkan elektroda yang besarnya seperti jarum suntik. Untuk memasukkan elektroda ke tumor tiroit (nodul) agar sesuai dengan yang diinginkan di pandu melalui USG.
“Kita lakukan rodio frekuensi dengan memberikan aliran frekuensi tertentu yang menghasilkan panas, sehingga membunuh sel-sel tumor hingga nantinya terjadi negrosis atau mati, ini dilakukan setiap satu centimeter lapis demi lapis” paparnya.
Lebih lanjut Ia memaparkan, Dalam perkembangannya melalui evaluasi USG, mengecil dengan sendirinya hingga benjolan (nodul) di tiroit nya hilang. Walaupun diakui memang tidak seperti operasi yang langsung hilang.
Namun, teknik ini sebelumnya dilakukan dengan mengambil tumor dengan irisan sebesar tumor itu. Maka teknik kedua dilakukan dengan Vacuum Assisted Eksaation Breast Biopsy (VABB), yaitu teknik pemeriksaan payudara jinak.
Maka dari itu, Teknik ini dilakukan dengan irisan MIS, memasukkan alat yang diameternya sekitar setengah centimeter ditusukkan di tempat tertentu, kemudian dipandu USG hingga alat tetap berada di bawah tumornya.
“ Dengan teknik tertentu ini kita lakukan irisan sedot-irisan-sedot hingga tersedot semuanya menjadi bersih” jelasnya.
Selanjutnya, dr. Husnul Ghaib, menambahkan bahwa teknik ini jika di luar negeri pasien tidak dibius hanya disuntik. Namun, kemarin pihaknya melakukan bius, karena khawatir pasien tidak siap.
Jadi, Hasil dari teknik ini keuntungannya tidak ada bekas operasi hanya ada 2-3 centimeter. Sehingga secara kosmetik diuntungkan, apalagi ketika di payudara tidak akan menggangu seperti ketika dilakukan operasi pada umumnya.
“Kabar baiknya lagi, di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep ini atas seizin Direksi semua biaya dicover BPJS sehingga tidak ada biaya sama sekali,” imbuhnya.
Pewarta : Hasyim
Editor : Noung daeng