Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKota SurabayaOpini

MENGGAPAI TAQWA DENGAN SEDIKIT BICARA, SEDIKIT BERGURAU

1731
×

MENGGAPAI TAQWA DENGAN SEDIKIT BICARA, SEDIKIT BERGURAU

Sebarkan artikel ini

Oleh : H. SAEFUDDIN ZUHRI.  S.Kep. Ns.  M.Kes

Wakil Ketua Tanfidiyah  MWC NU Simokerto Surabaya

Ketua PPNI Dinas Kesehatan Kota Surabaya

 

SURABAYA, Relasipublik.Com – Rosulullah SAW bersabda :  “Kam Min Shoimin , Laisa Lahu Min Shiyamihi Illal ju’u wal ‘Athosy”

(Artinya: Begitu banyak orang yang berpuasa, tapi  tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali hanya lapar dan dahaga).

Jauh2 hari Rosulullah SAW  telah memberikan warning kepada kita yang beriman ini, kita yang saat ini sedang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, Rosul mewaspadakan jangan sampai Puasa kita tidak memberikan efek yang positif terhadap perubahan etika, terhdap perubahan karakter yang lebih baik sebelum kita menjalankan ibadah Puasa ramadhan tahun ini.

Bapak Ibu teman2 semua, minimal ada dua tujuan dalam menjalankan ibadah Puasa Ramadhan ini, tujuan yang pertama adalah Allah menginginkan kita lebih bertaqwa dari sebelumnya, dan tujuan yang kedua adalah Allah menginginkan untuk mengampuni semua dosa2 kita yang telah lalu.

Pertanyaannhya maukah kita menjadi insan yang lebih bertaqwa?, maukah kita menjadi insan yang diampuni dosa2 kita yang telah lalu?

Jika jawaban kita Mau ? lalu bagaimana caranya.

Tapi Jika jawaban kita cuek, atau tidak mau ?.. maka akan muncul pertanyaan berikutnya… yaitu yakinkah kita akan hidup lebih lama lagi, yaqinkah kita bisa bertemu dengan Ramadhan yang akan datang, sudah siapkah kita menghadap panggilan Yang Maha Kuasa dengan prediket muttaqin.???

Bapak ibu teman2, marilah kita muhasabah diri, sudah berapa banyak kita menjalankan ibadah Puasa Ramadhan??.. sudah berapa banyak peningkatan rasa taqwa kita kepada Allah SWT??

Oleh karena itu perkenankanlah saya mengingatkan pada diri saya sendiri dan pada seluruh pembaca yang beriman, agar bisa menjadikan Puasa Ramadhan di Tahun ini menjadi Puasa Ramadhan yang terbaik, karena kita tidak bisa memastikan Ramadhan yang akan datang kita bisa menjumpainya lagi.

Minimal ada 5 hal, yang harus kita planingkan dalam Puasa Ramadhan tahun ini, agar kita mendapatkan predikat Muttaqin dan Ghufirolahu Maa Taqoddama Min Dambi.

Yang Pertama : Dibulan Ramadhan ini jadikan diri kita Sedikit Bicara, Sedikit Bergurau, (Haafizhul-Lisan, orang yang menjaga lisannya), Sosmed yang menghipnotis kita, terkadang kita lupa kalau saat ini sedang berpuasa, ingat semakin banyak komentar, semakin banyak bicara maka semakin sering kita akan tergelincir karenanya.

Kedua : Jangan Marah,  Jangan membalas kemarahan orang dalam hal apapun. Cukup katakan, “ Inni Shoimun, Saya berpuasa.” Karena dengan marah akan mempengaruhi otak Anda. Bagian otak yang akan merespon terlebih dahulu saat Anda marah adalah amygdala. Amygdala merespon emosi dan insting yang berkaitan dengan rasa takut, stres, dan perasaan terancam.

Ketika Anda merasa marah, darah akan langsung mengalir ke frontal cortex dan mengurangi kemampuan berpikir secara rasional pada seseorang. Karena itu, ketika merasa marah, banyak orang yang bertindak tidak rasional dan akhirnya menyesal. Jika marah, sebaiknya hitung dari satu sampai sepuluh sebelum bertindak, karena kemampuan otak untuk berpikir rasional sedang tidak optimal.

Ketiga : Taalil-Qur’ani (Membaca Al-Qur’an) kita rencanakan sejak awal untuk berapa kali kita dapat hatam Alquran di Bulan Ramadhan ini, minimal kita membaca 1sampai 5  juz setaap harinya,. Khoirukum man ta’allamal qur’aana wa’allamahu

(HR Bukhori)

Sebaik-baik orang di antata kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.,

DARI Abu Umamah al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Alquran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” Hadis sahih ini diriwayatkan Imam Muslim.

Taalil Quran atau membaca Alqur’an dapat menurunkan hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan rileksasi, memperbaiki sistem kimia tubuh, sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. (Gumilang, Galih Maulana, 2017)

Keempat : Bershodaqoh tiap hari sesuai kemampuan yang terbaik, Allah SWT memberikan banyak keajaiban sedekah untuk umat muslim yang melakukannya., Shodaqah memiliki makna amal yang muncul dari hati yang penuh dengan iman yang benar, niat yang shahih dan bertujuan untuk mengharap ridha Allah SWT, harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita amalkan atau shodaqohkan.

Kelima : Ubah dirimu dan berubahlah, ubah Karakter Diri menjadi Lebih Baik, Lebih Rendah Hati, Lebih Menghargai dan lebih Arif Bijaksana. Momen ini prioritaskan dan fokus mengubah perilaku kita.. Prioritaskan dan fokus membersihkan hati kita. Prioritaskan dan fokus kepada ibadah, agar mempunyai dampak yang kuat dalam kehidupan dan muamalah kita.

Jika tidak, kapan kita akan bertaubat dan mengubah diri kita? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Jadikan Ramadhan tahun ini bukan sekedar Ramadhan begitu saja, karena yang penting bukan puasanya saja, tetapi apa dampak positif yang bisa kita rasakan karena puasa ini, apa dampak positif yang bisa dirasakan keluarga dan orang lain akibat puasa ini… Ambilah mushaf, yang disertai tafsir, berisi makna al-Qur’an, meski ringkas. Baca makna setiap halamannya. Lihatlah, dan rasakanlah, Anda di mana? , Tanyalah dirimu, apa niatmu? Apa tujuanmu tahun ini di bulan yang penuh kemuliaan ini? Benarkah Anda berniat mengerjakan puasa dengan puasa yang benar? Atau ia akan berlalu sebagaimana Ramadhan sebelumnya. Tanamkan niat dalam hatimu sebelumnya, dan Anda laksanakan, ubah dirimu dan berubahlah. Maka, itu akan menjadi awal, setelah itu Anda akan mendapatkan hasilnya yang luar biasa, atau sebaliknya. Ramadhan berlalu, dan Anda tidak mendapatkan apa-apa?

Terakhir, puasa tidak hanya menghindari makan, minum saja, karena Allah tidak membutuhkan itu. Sekedar meninggalkan makan dan minum Anda. Tetapi, puasa itu perisai. Maka, dampak dari puasa sebagai perisai itu harus tampak, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.  (KH. Hafidz Abdurrahman, MA 2021).

Editor : Mawardi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *