SUMENEP – Pembelian tiket Truck tujuan Pulau Sapudi – Situbondo, kembali disoal oleh Pemuda.
Pembelian tiket khusus truck yang seharusnya dijual sesuai dengan regulasi itu, kini justru diduga diatur oleh komunitas pemilik Truck di Pulau Sapudi.
Pasalnya, kasuistik tersebut berimbas terhadap sejumlah pemilik Truck yang juga memiliki keinginan berangkat dari Situbondo – Sapudi atau Sapudi – Situbondo untuk kepentingan bisnis, maupun lainnya.
Mereka adalah Pemilik Truck yang tidak termasuk dalam daftar komunitas yang sudah memiliki jadwal keberangkatan satu kali perminggu.
Selain pemilik truck yang sudah terdaftar diduga diasingkan dan tidak diperbolehkan untuk menaiki kapal meskipun sudah mengantri di Pelabuhan.
Kendati begitu membuat aktivis muda Pulau Sapudi, Salam Kempul angkat bicara melihat pihak otoritas pelabuhan yang cenderung diskriminatif terhadap sesama pemilik Truck.
Menurut Salam, kejadian tersebut tak hanya sekali terjadi di pelabuhan penyebrangan Sapudi – Situbondo. Sebelumnya, juga pernah terjadi pencaloan yang sempat viral di media sosia menimpa oknum polisi.
“Ini sekarang juga terjadi pada penjualan tiket Truck yang seolah petugas tidak berani ambil kebijakan sesuai aturan,” ungkap Ketua Pergerakan Pemuda Peduli Sapudi (P3S) itu dengan geram, Jum’at, 22 September 2023.
Salam menilai, setiap warga negara Indonesia memili hak dan perlakuan yang sama. Baginya, tak selayaknya pembelian tiket teruck harus diatur oleh oknum – oknum yang bukan tugas wewenangnya. Apalagi melibatkan oknum LSM dan oknum Polisi.
“Ini yang mau mengantri juga orang Pulau Sapudi, mereka juga mencari nafkah untuk keluarganya, bukan pendatang asing yang mau menjajah pulau Sapudi perihal bisnis,” tegasnya.
Akibatnya, mereka yang awalnya melakukan bisnis kayu balok rumahan dengan menggunakan Truck, kali ini terpaksa harus menggunakan perahu meski harus menanggung ongkos yang besar dan hasil yang minim.
“Begini jadinya kalau pihak otoritas pelabuhan tak berani mengambil kebijakan sendiri, membiarkan saudara makan saudaranya sendiri di Kepulauan,” sergahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Cabang PT Dharma Dwipa Utama, Maman sapaan akrab biasanya dipanggil menyampaikan, bahwa pihaknya hanya mengijinkan setiap keberangkatan kapal memuat 4 Truck. Menurutnya, itu sudah aturan kapal feri yang diijinkan oleh pihak sahbandar.
Maman menjelaskan untuk pemesanan tiket Truck keberangkatan kapal sudah diatur dengan komunitas Truck Pulau Sapudi.
“Silahkan coba saja hubungi koordinator Truck yang di Sapudi, karena kalau bergabung dengan komunitas mereka nanti dibagi grup untuk berangkat, ” ucapnya, Senin, 4 September 2023.
Disinggung perihal SOP Kapal tentang pemberlakuan antrian, Maman tetap berkelit tentang batasan muatan Truck di Kapal. Bahkan, pihaknya tetap memaksa untuk komunikasi dengan komunitas.
Sayangnya, komunitas Truck Pulau Sapudi tak memberikan respon positif untuk pebisnis anyar yang mau bergabung.
Maman, selaku pemegang kebijakan dalam mengatur masuknya penumpang Truck justru tetap mengembalikan pada komunitas. Bahkan dia menyolot agar penumpang Truck yang tidak diijinkan komunitas untuk berangkat lewat Sapudi – Kalianget.
“Ya gimana, kalau tidak dikasik sama komunitas lewat Kalianget saja Mas,” tambahnya.
Kerugian besar yang dapat ditanggung pemilik Truck jika angkutan bisnis travel tujuan Bali harus lewat jalur Kalianget.
Diketahui, Jadwal Truck keberangkatan tujuan Sapudi – Situbondo maupun Situbondo – Sapudi, pada bulan September 2023, sudah tertuang dalam jadwal.
Informasi yang dihimpun media ini, ada pemilik Truck yang memberangkatkan dua Truck sekaligus dalam satu Minggu. Sikap rakus membuat sekawanannya tak diberikan kesempatan berbisnis serupa.
Sumber : Salam
Editor : Redaksi