Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Program Sanitasi Masyarakat (Sanimas) di Desa Giring, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Program yang terdiri dari 50 titik pembangunan di beberapa dusun ini menggunakan anggaran dari APBN 2024 sebesar Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah). Itu diduga tidak tepat sasaran dan tidak sesuai spesifikasi sehingga menuai beragam kecurigaan dari masyarakat.
Berdasarkan temuan di lapangan, selain penggunaan bahan yang diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), salah satu perangkat desa yang dianggap mampu secara ekonomi justru menerima bantuan. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan warga.
“Kenapa perangkat yang ekonominya tergolong mampu malah dapat bantuan? Ini jelas tidak adil,” ungkap beberapa warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, tidak adanya papan informasi proyek di lokasi pembangunan semakin menimbulkan kecurigaan. Warga mengaku tidak mengetahui besaran anggaran maupun sumber dana yang digunakan.
“Tidak tahu berapa anggarannya, karena memang tidak ada papan proyek,” ujar warga setempat.
Sejumlah warga juga mengungkapkan adanya kejanggalan lain dalam pembangunan ini, terutama pada kualitas bahan yang digunakan.
Ketika dikonfirmasi mengenai siapa Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang bertanggung jawab atas proyek ini, Kepala Desa Giring justru memberikan jawaban yang tidak jelas.
“Silakan tanya kepada kepala desa,” jawabnya tanpa memberikan kepastian.
Masyarakat berharap pihak terkait segera menyelidiki dugaan penyimpangan ini, mengingat proyek sanitasi tersebut seharusnya membawa manfaat bagi warga yang membutuhkan, bukan malah menjadi bahan polemik.
Sementara, Kepala Desa Giring Asrul Hudi menyatakan bahwa program tersebut sudah tepat sasaran dan sesuai dengan RAB.
” Kalau mau tahu ketua swasaya masyarakat ( KSM ) langsung ke saya. kalau Jadi, kalau mau konfirmasi langsung ke saya aja sama saja,” Katanya
( Noung daeng )