SUMENEP, Relasipublik.com – Aku telah berpijak tepat diatas panggung dan sandiwara
tak lebih hanyalah sekedar imaji semu, terpampang jelas di sepetak layar sandiwara
Sungguh naif bukan kepalang, aku perlahan terbuai akan kepura-puraan, semakin larut dalam sandiwara semu,
ku nikmati tiap detik tak berarah dengan berparas indahnya bujuk rayu sang rembulan di seberang
Lantas bagaimana dengan nasipku yang selalu dengan harapan semu.
Ah! Tentu aku harus memahami yang seakan penuh dengan kepedulian…
Aku tak lebih dari sekedar penonton di panggung semegah mu, dan hanya sebatas dengan ucapan kata maaf setelah usai membut kita menunggu harapan semu.
Kepalang kandas, semoga panggung-panggung palsu mu runtuh hingga puing berserak tak bersisa.
Hingga tiada memori tertinggal kala panggung itu lebur diatas tanah.
Karena kepura-pura mencinta akan memakan waktu yang akan membuatmu hancur berkeping keping tampa sisa hanyalah yang tersi sepetak layar sandiwara tepat diatas panggung Retorika.
Nong daeng, 12 September 2021