SUMENEP, Jatimrelasipublik.com – Terkait viralnya dalam pemberitaan bahwa Fasilitas umum ( Fasum ) Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) Pragaan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, yang kotor, kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pragaan berdalih baru menjabat satu bulan.
Tentunya, Pernyataan Kepala Puskesmas Pragaaan itu menuai kritikan Ketua LSM Sidik lantaran mencerminkan ketidaksiapannya menjadi seorang pemimpin.
Mestinya, seorang pemimpin, apalagi bekerja ditenaga Kesehatan harus sigap untuk melakukan pengawasan kebersihan agar pelanggan merasa nyaman dan terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan.
Namun, Kepala Puskesmas Pragaan H.M Bahar menyatakan, mohon ijin, saya di Pragaan belum genap satu bulan. jadi masi analisa situasi.
” Insaallah keluhan dari pelanggan dan Masyarakat akan kami akomudir. Namun, mohon disampaikan dengan baik kepada kami,” Balasnya dikonfirmasi via WatshApp oleh awak Media ini.
Kendati itu, Ketua LSM sidik Syaiful Bahri menyayangkan pernyataan Kepala Puskesmas Pragaan tersebut. Seharusnya, jiwa seorang pemimpin jangan berdalih baru menjabat dan belum genap satu bulan menjadi kapus ditempat itu.
Pasalnya, jika dirinya siap dilantik menjadi pemimpin (Kapus) pragaan, kebersihan fasilitas umum seperti kamar mandi di Puskesmas Pragaan, juga menjadi tanggung jawab dirinya.
Sebab, kotornya fasilitas umum dan kamar mandi tidak ada air di Puksmas tersebut telah mengecewakan pelanggan Puskesmas, karena yang mengeluh merasa tidak nyaman saat butuh mandi dan membuang air.
” Kenapa seorang kapus berdalih seperti itu. jika sudah tidak siap jadi kapus lebih baik mundur, kan dia kapus Pragaan,” tegas ipong sapaan akrab Ketua LSM Sidik Pada Media ini. Selasa, 12/7/2022.
Sementara, keluarga pasien inisial Y mengungkapkan, kami mewakili keluarga pasien yang lain merasa kesulitan saat akan membuang air, karena kendala kebutuhan sanitasi seperti mandi dan buang air.
Padahal, fasilitas kamar mandi merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan disetiap pusat palayanan seperti Puskesmas, karena kebutuhan keluarga pasien jika akan mandi dan buang air.
” Masa buang air harus pulang kerumah. sedangkan rumah kami jauh, itu kan tidak mungkin,” Keluh ” Y ” inisial Pada Media ini. Rabu, 13/7/2022.
Lebih lanjut ” Y ” inisial menyampaikan, kami berharap fasilitas Kamar mandi yang kotor dan bak air kosong menjadi atensi agar kebutuhan keluarga pasien tidak terkendala kebutuhan sanitasi, seperti mandi dan buang air.
Sebab, saat ini banyak keluarga pasien kesulitan buang air terkendala soal kebutuhan sanitasi, seperti mandi dan buang air, sehingga mereka memilih untuk ditahan dan memilih pulang kerumah bagi yang membawa sepeda motor.
” Kondisi kamar mandi di Puskesmas ini sama sekali tidak menunjukkan ciri Puskesmas pada umumnya,”terangnya.
Dia menambahkan, karena kamar mandi kotor dan tidak ada air, terpaksa mereka harus mandi dan buang air di luar rumah sakit. Ini kan merepotkan pasien dan keluarganya.
” Kondisi seperti ini mengecewakan, karena fasum tidak berfungsi sehingga kami kesulitan tidak bisa mandi dan buang air,”imbuhnya.
(Noung daeng )