SUMENEP, Relasipublik.Com – Hari ini tepatnya tanggal 02 Mei 2021 diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, hal ini tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Ki Hadjar Dewantara yang disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dengan jargonnya “Ing ngarso sung tulado, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani” (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan yang baik, di tengah atau di antara murid seorang pendidik harus menciptakan prakarsa dan ide, dari belakang seorang pendidik harus memberikan dorongan dan arahan)
Pada momentum refleksi Hari Pendidikan Nasional 2021 ini saya akan berbagi dengan para kaum pelajar, dan semoga ini termasuk dalam kategori “Watawa Shoubil Haqqi, Watawa Shoubis Sobri”. Kali ini saya akan menulis tentang “Ikhtiar Menginternalisasikan Pendidikan Kaffah untuk Menyongsong Karakter Pelajar yang Beradab
Pendidikan merupakan salah satu bentuk proses transformasi ilmu pengetahuan, berbicara ilmu pengetahuan cakupannya sangat universal, dan ilmu pengetahuan itu bukan hanya terbatas diruang kelas formal pembelajaran akan tetapi jauh lebih luas dari pada pemahaman itu, pendidikan dapat dicerna dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, sehingga pendidikan itu luas dengan segala dimensi-dimensinya.
Bentuk ikhtiar untuk mewujudkan pendidikan yang berorientasi terhadap kekuatan nilai- nilai luhur moral dan krakter pelajar yang beradab, dengan mengimplimentasikan pendidikan Kaffah yang mencakup terhadap internalisasi tiga dasar orientasi dalam pendidikan karakter. Ketiganya itu meliputi “Intelektual Question (IQ), Emosional Question (EQ) dan Spiritual Question (SQ)” ini sebagai ikhtiar positif yang harus diimplementasikan oleh para pendidik dalam proses transformasi keilmuan kepada para pelajar.
Intelektual Question yang memiliki pemahaman Kecerdasan Intelektual ini penting dalam menopang kemampuan para pelajar agar memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi dan diharapkan bisa memberikan ide-ide inovatif dan kreatif untuk pembangunan dan kemajuan kedepannya baik dalam tatanan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
Emosional Question yang secara gampangnya dapat dipahami sebagai Kecerdasa Emosional. Dengan kecerdasan emosional ini akan mengimbangi kecerdasan intelektual para pelajar, sebab pelajar yang memiliki kecerdasan secaa emosional dia akan lebih mengedepankan nilai-nilai luhur daripada hanya sekedar mentuhankan terhadap akal fikiran saja.
Spiritual Question dapat diartikan Kecerdasan Spiritual dan kecerdasan ini merupakan ruh dari Intelektual Question dan Emosional Question. Karena pelajar yang memiliki Spiritual Question dia akan mengesampingkan segala hal yang sekiranya berimplikasi nigatif meskipun secara Intelektual Questionnya akan menopang kedikjayaan kehidupan dunia, akan tetapi karena landasan Spiritual Question itu akan dikesampingkan.
Sehingga dengan terintegrasinya pendidikan Kaffah dengan tiga kecerdasan tersebut diharapkan bisa melahirkan generasi-generasi masa depan yang lebih mengedepankan rasa daripada akal fikiran belaka, mengedepankan nilai-nilai norma daripada kesenangan semata, lebih mengedepankan kebersamaan daripada kebahagian individual. Dalam hal ini Guru dan Orang Tua sama-sama memiliki peran yang sangat urgent demi melahirkan generasi Khairoh Ummah yang sesuai dengan nilai-nilai sakralitas ajaran agama.”Selamat Hari Pendidikan Nasional”
Penulis : Ms/Sri
Editor : Mawardi