SUMENEP, Jatimrelasipublik.com – Kegiatan hari jadi kota Sumenep yang ke-754 yang di agendakan pada tgl 21-10-2023 dengan tema “Madura Night Vaganza 2023”
batal digelar, namun meskipun batal digelar, panitia pelaksana se akan memaksakan dan tetap nekat menggelar acara, salah satunya pertunjukan music dangdut. Sabtu (21-10-2023).
Namun sangat disayangkan, kurang nya persiapan panitia pelaksana sehingga acara pembukaan yang menghadirkan ZHALOSE Music tersebut terkesan berantakan dengan tidak adanya pasokan listrik yang memadai.
“Lebur malemma (seru tadi malam) kegiatan lapangan giling kegiatan acara hari jadi yg diadakan oleh pemkab kocar kacir,” ucapnya kepada media ini. Minggu (22-10-2023).
Masih kata narasumber, kocar- kacirnya acara yang memampang foto Bupati Sumenep karena di panggung pementasan tidak ada aliran listrik, sehingga para pemain music dan penyanyinya hanya duduk-duduk tidak ada kegiatan.
“Para pemain musik dan pendukungnya entar Dung tedungan ajerukkong (Para pemain musik dan pendukungnya hanya tidur dan duduk-duduk saja),” jelasnya.
Tidak hanya itu, pihak Polsek kota serta satpol PP setempat sempat hadir untuk kroscek lokasi untuk memastikan penyebab matinya lampu/ tidak ada aliran listrik yg menuju di area pentas panggung.
“Atas amburadulnya acara tersebut, banyak masyarakat mengeluh sebab mereka jauh-jauh untuk nonton konser musik akan tetapi sesampai di lokasi tidak ada aliran listrik,” pungkasnya.
Sampai berita ini terbit, tim media belum mempunyai akses terhadap ketua panitia sehingga klarifikasi ketua panitia pelaksana akan di ulas pada pemberitaan selanjutnya.
Pemberitaan Sebelumya, Pembukaan Event Night Vaganza 2023 Ditunda, Aktivis Muda Sebut Penyelenggara Tak Becus
Pesta rakyat menyambut hari jadi Kabupaten Sumenep ke-754 dengan tema “Madura Night Vaganza 2023” yang sejatinya akan dibuka nanti malam 21-10-2023 harus ditunda lantaran kurangnya persiapan.
Hal itu membuat Aktivis Muda, Amin sapaan akrabnya geram, dan menuding penyelengara tidak becus dalam pelaksanaannya yang terkesan tidak serius dan tidak profesional.
Lebih lanjut, Amin juga memaparkan, saat mengkroscek langsung di Lapangan 20-10-2023 malam, puluhan stand yang disediakan untuk kecamatan dan OPD tampak kosong melompong, hanya ada 2-3 kecamatan yang tampak sibuk merias standnya.
Diundurnya pembukaan event tersebut menjadi bukti bahwa panitia penyelenggara disinyalir tidak serius atau tidak profesional dalam mengurus event yang berlangsung di Lapangan Giling Desa Pangarangan, Kecamatan Kota tersebut.
“Masak se kelas event Pemkab bisa amburadul kayak gini, belum lagi masalah tenda berbayar, event seperti ini yang jelas sudah ada anggarannya dan itu pasti besar anggarannya, kok masih ada suara sumbang terkait tenda berbayar,” ucap Amin, aktivis Muda yang juga asli Putra Daerah Kabupaten Sumenep, singkat.
Sementara, saat pewarta Media ini berupaya menghubungi panitia Madura Night Vaganza 2023 untuk menanyakan masalah ini secara langsung.
Mirisnya, permintaan wawancara tidak mendapat respons.
Pewarta Media ini juga mencoba konfirmasi kepada Kadisbudporapar terkait ihwal ini, melalui pesan WhatsAppnya, namun belum ada balasan dikarenakan pesan WhatsAppnya masih terlihat centang atau tidak terbaca.
Penulis : Fay/ Team
Editor : redaksi