RELASIPUBLIK.COM, MALANG – Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Malang, melakukan kegiatan PPL-KKN Terpadu secara online di tengah pandemi Covid-19 ini. Kegiatan ini dilakukan serentak oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus – 12 September 2020. Masing-masing mahasiswa tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok dan ditempatkan di berbagai sekolah yang berbeda di wilayah Malang.
Kegiatan ini disambut baik oleh pihak sekolah yang dijadikan tempat untuk pelaksanaan tugas para mahasiswa tersebut. Salah satunya adalah MTs Al Hayatul Islamiyah. Sekolah berbasis pondok pesantren yang beralamatkan di Kelurahan Kedungkandang No.1 RT 01/RW 04 Kota Malang ini sangat welcome dengan para mahasiswa praktikan dari Unisma.
Adanya pandemi covid-19 menyebabkan PPL-KKN Terpadu Unisma dilaksanakan secara daring di sekolah sesuai penempatannya, mengingat masa pandemi belum berakhir sampai batas waktu yang belum diketahui. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan secara individu. Kegiatan ini berupa PPL yaitu praktik mengajar siswa di SMP/SMA dan juga KKN yaitu membantu dan membimbing siswa di luar jam mengajar serta membantu membuat pembelajaran yang kreatif yang bisa digunakan kelak untuk guru.
Tepat pada 10 Agustus semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut bergabung di grub WhatsApp masing-masing sekolah sesuai dimana mereka ditempatkan. Untuk kegiatan PPL-KKN Terpadu di MTs Al Hayatul Islamiyah, siswanya 50% berada di dalam pondok pesantren dan 50% lainnya berada di luar pesantren.
Mahasiswa PPL-KKN Terpadu yang berada di sana difokuskan mengajar siswa yang berada di luar pondok pesantren karena menurut penuturan dari salah satu guru di sana, pihak sekolah sedang melakukan pensterilan sehingga tidak ada orang luar yang diperbolehkan masuk ke wilayah sekolah dan pesantren untuk menghindari penyebaran virus Corona.
Tindakan itu memiliki dampak positif dan negatif bagi pihak sekolah dan mahasiswa PPL-KKN Terpadu. Dilihat dari segi dampak positif yang dirasakan pada sekolah yaitu penyebaran virus dikawasan sekolah dan pesantren teratasi, setelah itu dampak positif bagi mahasiswa yaitu kegiatan PPL-KKN Terpadu tetap bisa di jalankan bagi mahasiswa yang berada di luar Malang.
Sedangkan jika dilihat dari segi dampak negatif yang dirasakan sekolah dan murid yaitu kegiatan PPL-KKN Terpadu tahun ini kurang maksimal daripada tahun sebelumnya. Dampak pada mahasiswa yaitu untuk kegiatan lesson study sangat sulit dilakukan karena mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah MTs Al Hayatul Islamiyah yang hanya menggunakan media WhatsApp Grub sebagai media yang digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar di rumah.
Untuk mengupayakan keefektifan pembelajaran di tengah pandemi ini, pihak sekolah membuat kebijakan dengan merombak jadwal mata pelajaran demi menunjang kenyamanan dan kemampuan para siswa setiap harinya. Mata pelajaran hanya sedikit dan waktu pelaksanaan pembelajaran dalam sehari-harinya dikurangi agar lebih singkat.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar dan juga untuk meringankan beban siswa. Harapannya adalah agar para siswa bisa memahami materi lebih baik lagi. Pada kenyataannya jaringan internet di sekitar MTs Al Hayatul Islamiyah sangat sulit dan fasilitas untuk pembelajaran daring kurang mumpuni.
Oleh sebab itu, mahasiswa berupaya keras dalam memudahkan proses belajar mengajar agar tetap berjalan dengan lancar. Memang proses pembelajaran secara daring ini menjadi salah satu solusi meskipun terkadang dipandang kurang efektif dan efisien.
Selain kegiatan PPL tersebut, mahasiswa Unisma melaksanakan kegiatan KKN secara daring juga. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan mengajar ilmu tajwid, memberikan sosialisasi atau edukasi mengenai berbagai macam topik yang menarik, bahkan ada juga yang melatih siswa membuat poster di aplikasi canva berupa video tutorial.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi atau edukasi, mengajar ilmu tajwid bahkan pelatihan membuat poster yang dilakukan secara daring (berupa video) berguna untuk siswa-siswi yang ada di MTs Al Hayatul Islamiyah, karena cara penyampaiannya menarik dan juga tidak sulit untuk dipahami,” kata Adimatul Mahfiroh, mahasiswa Unisma.
Kegiatan KKN berupa video disampaikan melalui WhatsApp dan channel Youtube khusus dengan nama “PPL-KKN Terpadu Unisma 2020 – MTs. Al-Hayat”.
Kegiatan ini semata-mata dipilih untuk membuat siswa memiliki tontonan yang menarik namun tetap dapat mengedukasi karena tak bisa dipungkiri, jika sekolah dari rumah ini salah satu dampak buruknya yaitu tidak bisa mengontrol kegiatan belajarnya dengan maksimal.
Oleh karena itu, membuat channel khusus untuk mengedukasi siswa adalah salah satu cara yang baik. Jika ditinjau kembali, memang kegiatan KKN ini tidak mudah dilakukan di tengah pandemi covid-19 ini, apalagi harus dilaksanakan secara daring. Tetapi kegiatan ini, dirasa mampu menumbuhkan suatu hal positif yang sangat baik untuk dilanjutkan karena mampu memberikan manfaat bagi siswa.
Nama penulis: Dyah Ayu Permatasari
Note : Tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.