Sumenep, Jatimrelasipublik.com – Menyikapi awalnya banyak laporan masyarakat kepada wartawan media ini terkait Wisata Bukit Kalompek yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Anugerah Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diduga banyak penyimpangan
Pantauan Media ini, Wisata Bukit Kalompek yang mangkrak alias jalan di tempat diduga banyak penyimpangan, sehingga wisata tersebut tak bermamfaat bagi masyarakat setempat. Dalam hal itu, Siapakah yang bertanggung jawab?
Terkait hal itu, salah satu warga Desa Dungkek Sumenep berinisial N menjelaskan, bahwa Wisata Bukit Kalompek yang diduga memakai anggaran DD (Dana Desa) yang dikelola oleh BumDes Dungkek tidak ada mamfaatnya terhadap masyarakat setempat
” Dulu, wisata itu bagus, tapi seiring dengan berjalannya waktu wisata tersebut tiba tiba mangkrak. Padahal beberapa pembangunannya dikabarkan memakai anggaran dari pemerintah Desa. Jadi, kondisi saat ini wisata bukit kalompek itu terkesan tak bermamfaat yang seharusnya tujuan di bangunnya wisata itu dapat membantu pendapat desa dan juga dapat membantu roda perekonomian masyarakat setempat. Seperti, dalam pengelolaan parkir, UMKM dan lain lain
” Kami bingung pak, sudah lama Bumdes di desa kami itu mangkrak alias vakum, bahkan yang paling kami juga herankan yang mengelola BumDes Anugerah itu menantunya Kepala Desa sendiri. Ini kan aneh,” Keluhnya
Sementara, Ach. Jumahri selaku Kepala Desa Dungkek mengakui bahwa semuanya memaag tidak baik baik saja dan masyarakat tidak tahu apa yang sebenarnya dilapangan.
” Iya tidak semuanya baik – baik saja, masyarakat menyampaikan apa saja boleh, cuma kadang masyarakat tidak tau yang sebenarnya seperti ini, jadi kadang dibesarkan – besarkan. Terus terang BumDes sampai mandek bukan karena Wisata, ” Katanya
Tetapi, kepala desa dungkek terkesan tidak menginginkan wartawan tidak terlalu jauh untuk menilisik apa yang menjadi kendala dalam pengelolaan wisata bukit kalompek yang dikelola oleh Bumdes anugerah
” Ayolah kalau mau silaturahmi saja, jangan sampai terlalu jauh ke hal itu,” Ucap Ach. Jumahri Kades Dungkek kepada awak media
Jadi, ucapan Ach. Jumahri (Kepala Desa Dungkek) kepada awak media itu tidak mencerminkan sikap sebagai seorang Pemimpin yang mana terkesan menyalahkan masyarakatnya yang hendak mengkritik tata cara pengelolaan Bumdes mengenai wisata bukit kalompek yang saat ini mangkrak dan tak bermamfaat
Namun, saat awak media bertanya apakah Ketua BumDes Dungkek adalah menantunya sendiri, dirinya mengiyakan. ” Iya awalnya betul menantu saya setelah menjelang beberapa tahun sudah beda lagi, ” Jelasnya dengan jawabn ber belit belit
Anehnya, Kepala desa dungkek enggan menjelaskan bahwa pengelola Wisata bukit kalompek (BumDes Anugerah ) tak beroperasi. tetapi ia membenarkan bahwa wisata bukit kalompek
dikelola oleh BumDes yang sebagian pembangunan memakai DD (Dana Desa).
” Iya betul mas, awalnya dikelola BumDes, sebagian pembangunan ada yang memakai dana pribadi maupun DD (Dana Desa),” terang Kades Dungkek
Padahal, Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015, BumDes adalah salah satu sektor yang prioritas dibiayai oleh Dana Desa.
Maka dari itu, pengelola Bumdes Anugerah patut dipertanyakan terkait berita acara maupun pertanggung jawaban laporan tahunan secara administrasi, supaya dalam hal ini masyarakat setempat tau apa saja pembangunan wisata bukit kalompek yang menggunakan dari DD (Dana Desa)
Sebab, akibat mangkrakmya wisata tersebut menimbulkan banyak dipertanyaan banyak pihak, Khususnya masyarakat setempat. ada apa dengan BumDes Dungkek Kabupaten Sumenep yang mamgkrak..?
Pewarta : Dafa
Editor : redaksi