Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJawa timurKabupaten SidoarjoOpini

Muncul Konflik Sosial kepada Warga Pereng Disebabkan Pembangunan Tol Sumo di Sidoarjo

199
×

Muncul Konflik Sosial kepada Warga Pereng Disebabkan Pembangunan Tol Sumo di Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

Nama : Veny Alfi Aprilia

Prodi : Administrasi Publik

Instansi : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

SIDOARJO, Relasipublik.com –Pembangunan jalan tol  sumo yang melintasi wilayah kelurahan Bebekan Pereng di sidoarjo mulai dilaksanakan pada tahun 2013. Tetapi, pembangunan jalan tol pun lagi-lagi  menjadi masalah, apabila akses pembangunannya melewati kawasan pemukiman penduduk, karena akan muncul konflik antara warga dengan pihak proyek pengadaan tanah untuk membangun jalan tol Surabaya-Mojokerto.

Jadi, pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dilandasi faktor konflik warga dengan Panitia Pengadaan Tanah yaitu untuk mengangkat nilai harga tanah,  meningkatkan perekonomian.

” Namun, pembangunan bukan hanya mengeluarkan dampak yang positif, terkadang pembangunan juga menimbulkan dampak konflik antara pihak yang merasa dirugikan.”Ucap Warga Pereng.

Menurutnya, pihak yang dirugikan merasa adanya kesenjangan sosial antara yang satu dengan yang lain. Ini terjadi pada kasus pembangunan jalan Tol Surabaya Mojokerto yang melintasi daerah Sidoarjo yang tepatnya pada Kelurahan Bebekan di desa Bebekan Pereng.

Pembangunan tersebut, menimbulkan Pro dan Kontra dari warga setempat, sehingga menjadi kontra dari pembangunan Tol sumo di sidoarjo pihak proyek memberikan harga rumahnya untuk pembebesan lahan yang terlalu rendah dan tidak sesuai dengan keadaan pasar sekarang.

” Warga setempat saat diwawancarai merasa dirugikan dengan adanya pembangunan Tol Sumo,”ujar warga setempat

Lebih lanjut ia memaparkan, belum semua warga menyepakati nilai ganti rugi, maka masalah pengadaan tanah mengalami hambatan yang serius.

Bahkan, hambatan masih sampai sekarang belum selesai dikarenakan belum tercapai kesepakatan diantara para warga

” Warga setempat takut adanya dampak pada pembangunan Tol Sumo karena rusaknya saluran pembuangan air,” bebernya.

Kemudian Ia menambahkan, seperti rusaknya saluran pembuangan air yang semrawut akibat banyaknya rumah yang dirobohkan sehingga sering banjir dan meluap serta saluran air banyak yang terhambat atau buntu.

” Hal tersebut juga menjadi Konflik dari Pembangunan Tol sumo yang tak kunjung selesai atas muncul konflik,”Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *